Hero section image background

24 PMI Asal Jabar Bakal Mengais Rezeki ke Slovakia di Akhir Pekan Ini

Selasa, 11 Februari 2025

Berita

11

Postingan ini dilihat

0

Postingan ini dibagikan

Poster post 24 PMI Asal Jabar Bakal Mengais Rezeki ke Slovakia di Akhir Pekan Ini

INILAHKORAN, Bandung - Senyum sumringah terpancar di wajah 24 Pekerja Migran Indonesia (PMI) asal Provinsi Jawa Barat, karena pada 9 dan 12 Februari 2025 ini mereka akan berangkat ke Eropa Tengah, menuju Slovakia.

24 PMI ini akan mengais rezeki, memperbaiki taraf hidup untuk bekerja di sektor manufaktur, pada industri otomotif Slovakia.

Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Provinsi Jawa Barat Teppy Wawan Dharmawan menuturkan, keberangkatan mereka tidak lepas dari hasil kerja keras bersama dengan Pekerja Migran Indonesia (P3MI) dan PT Alzubara Manpower Indonesia.

Keberangkatan 24 PMI asal Jabar ini untuk bekerja di bidang manufaktur, dilepas secara simbolis di Aula Bima, Kantor Disnakertrans Jabar, Kota Bandung, Kamis 6 Februari 2025.

“Hari ini kami melepas putra-putra kebanggaan Jawa Barat untuk bekerja ke Slovakia, dengan skema P to P (Private to Private) dan menjadi bagian dari Trnavská automobilka Stellantis Slovakia,” ujar Teppy.

Mereka lanjut Teppy, akan bekerja di Stellantis yang merupakan pabrik manufaktur kendaraan roda empat terbesar di Benua Eropa.
Dimana sebelumnya mereka imbuh dia, telah melakoni serangkaian tahapan rekrutmen dan seleksi, yang dilaksanakan Layanan Terpadu Satu Atap (LTSA) PMI Disnakertrans Jabar pada Juli 2024 silam.
"Pada tahap pendaftaran, animo para pencari kerja keluar negeri terdata sebanyak 584 orang," ucapnya.

Sampai akhirnya terkurasi menjadi 24 orang terpilih, yang dinilai memenuhi kompetensi sesuai kebutuhan perusahaan Stellantis.
“Semoga kegiatan ini menjadi daya tarik tersendiri bagi masyarakat, khususnya para pencari kerja di Jawa Barat," harapnya.

Dia melanjutkan, pengiriman PMI untuk bekerja di Slovakia tidak hanya sebatas 24 orang yang berangkat pada pekan ini. Total ada 500 PMI yang diminta, dimana diberangkatkan secara bertahap.

"Ini tahap pertama. Harapannya ini menjadi model pertama yang bisa kita penuhkan di kesempatan lain. Ada 500 kesempatan yang bisa kita isi, selama tiga tahun," terangnya.

Soal target, pada tahun ini Pemprov Jabar menargetkan dapat mengirim sekitar 400 ribuan PMI, dimana harapannya mampu menekan jumlah tingkat pengangguran terbuka (TPT) Jawa barat, yang kini masih di angka 1,7 juta.

"Tahun 2024 yang kita berangkatkan 61 ribuan. Tahun ini kita targetkan 300-400 ribuan yang bisa kita berangkatkan atau 30 persenan dari TPT kita," harapnya.

Selain itu, dia juga mengingatkan bahwa mencari pekerjaan tidak terbatas di dalam negeri saja, namun kesempatan bekerja ke luar negeri juga dapat menjadi salah satu opsi yang menarik bagi warga Jawa Barat. 

Tapi dengan catatan kata Teppy, harus mengikuti prosedural dari pemerintah dan tidak berangkat secara ilegal, sebab dikhawatirkan berdampak buruk bagi mereka ketika di luar negeri.

Sebab, tidak sedikit masyarakat yang berangkat ke luar negeri secara ilegal mengalami tindak kekerasan, hingga pembunuhan.

Maka dari itu, dia berharap masyarakat tidak mudah tergiur dari oknum tertentu yang menjanjikan pekerjaan di luar negeri secara mudah.

"Salah satu kelebihan bekerja di luar negeri dengan sertifikasi keahlian adalah, selain jumlah pendapatan yang diraih cukup tinggi, ada akomodasi, asuransi dan benefit lainnya, asalkan masyarakatnya berminat, menempuh prosedur yang benar dan tidak melalui pihak-pihak yang tidak bertanggungjawab," paparnya.

Teppy mendorong, agar masyarakat yang berminat bekerja ke luar negeri untuk mencari informasi melalui pemerintah. Contohnya, masih dalam pekan ini bakal ada job fair yang dibuka untuk bekerja di Jepang.

"Sabtu ini ada job fair, tindak lanjut sister province dengan Shizouka, Jepang. Gunakan kesempatan ini sebaik-baiknya," pintanya.

Sementara salah satu PMI yang akan berangkat ke Slovakia pada Minggu ini, Deka Pujawa (28) mengaku sangat senang dengan adanya kesempatan ini.

Dia berharap, akan banyak sesama pekerja dari Jabar dapat bekerja ke luar negeri untuk mencari peruntungan.

"Semoga manjang, enggak satu kali pemberangkatan. Semoga ada lagi teman-teman dari Jawa Barat yang berangkat kerja di Eropa," ucapnya.

Dia pun turut mengingatkan, agar masyarakat atau pencari kerja dapat mencari informasi mengenai lowongan kerja secara resmi dari pemerintah supaya keamanan dan keselamatan dapat terjamin.

"Paling penting perlindungan PMI. Lebih aman. Kita cari tahu dulu untuk memastikan tempat kerja," jelasnya.

Selain melepas 24 PMI asal Jabar ke Slovakia, Disnakertrans Jabar juga tengah membuka lowongan kerja untuk menjadi barista di Arab Saudi.

Dimana syaratnya antaranya laki-laki berusia maksimal 30 tahun dengan pendidikan minimal SMK atau SMA, berdomisili di Jabar, memiliki pengetahuan tentang kopi dan pengalaman menjadi barista, mampu berbahasa Inggris dasar serta kemampuan bahasa Arab menjadi nilai tambah.

Penghasilan yang didapat tiap bulan sebesar 1.600 dan 300 Riyal Saudi Arabia, atau total 1.900 Riyal Saudi Arabia. Bila dikonversi ke rupiah, Rp8.268.154.

Pendaftaran telah dibuka sejak 3 Februari hingga 7 Februari 2025, dimana informasi bisa didapatkan di sejumlah akun sosial media Disnakertrans Jabar. (Yuliantono)

 

Penulis: Inilah Koran

Tags

  • jabarjuara
  • migran
  • slovakia
  • ltsa
  • manufaktur